Senin, 14 Desember 2009 di 8:54:00 PM |  
INSEKTISIDA adalah bahan kimia atau non kimia yang digunakan untuk mengendalikan serangga. Keberadaan bahan non-kimia sebagai insektisida ini jenisnya bermacam-macam, seperti: jamur (ceolomomyces), tanaman air, sari bunga, sari tanaman, bakteri, protozoa (nosema), nematoda, dan virus.Adanya kejelian dari para peneliti dengan memperhatikan suku-suku pedalaman yang mengoleskan tanaman tertentu di kulitnya untuk menghindari gigitan nyamuk, secara tidak langsung telah memberikan inspirasi dan merubah paradigma insektisida yang aman bagi lingkungan. Artinya, dalam bahan-bahan alami yang digunakan tersebut ada bahan-bahan kimia yang berfungsi sebagai insektisida.Paling tidak, saat ini ada 5 jenis insektisida alami yang telah diteliti yaitu Piretrum, Nikotin, Rotenon, Limonene/d-limonene dan Azadirachtin.Pertama, Piretrum. Bahan ini berasal dari ekstrak bunga chrysanthemum cinerariraefolium. Pertama kali ditemukan pada abad 19 di jaman perang Napoleon untuk mengendalikan kutu manusia. Cara kerja dari piretrum adalah knock down. Sifat piretrum jaman sekarang ditiru untuk formulasi insektisida jenis aerosol. Piretrum mempunyai 6 bahan aktif yang secara kolektif dikenal dengan piretrin.Sifat piretrin sebagai insektisida kontak, tetapi nyaris tidak meninggalkan bekas (non-residual) bila permukaan yang diolesi terpapar oleh cahaya. Namun, bila permukaan di tempat gelap, zat ini akan bertahan maksimal 2 minggu. Tapi dikarenakan jumlah ekstrak bunga dari bahan alami ini terbatas, maka peneliti mensintetiskan piretrin dengan senyawa mirip piretrin yang sekarang dikenal dengan piretriod (oid = mirip dan pire = piretrin). Jadi, yang termasuk insektisida golongan piretroid saat ini adalah pensintetisan dari piretrin.Negara penghasil piretrin di dunia adalah Kenya, Tasmania dan Australia. Di Indonesia sebelum maraknya piretroid digunakan piretrin dari ekstrak pyrethrum marc. Produsen sangat menyukai menggunakan piretrin dikarenakan harganya murah dan biaya produksinya pun rendah. Tapi, zat piretrin ini jumlahnya terbatas, sehingga pemakiaan bahan ini persentasinya kecil sampai sekarang. Cara kerja piretrin adalah dengan dua tahap yaitu dengan meracuni serangga (knock down) kemudian mengganggu syaraf (blockade) serangga. Serangga biasanya lumpuh (knock down) tetapi dapat normal kembali bila tahap pertama bisa di atasi. Di sini, serangga tidak akan mati, tetapi bila serangga tidak bisa menetralkan tahap pertama maka jaringan syaraf akan terganggu dan akhirnya mati.Kedua, Nikotin. Bila Anda seorang perokok, mungkin tidak asing lagi dengan nikotin ini. Nikotin adalah ekstrak yang berasal dari tembakau. Nikotin sangat efektif pada serangga-serangga berkulit lunak, seperti aphid dan ulat. Zat ini bahkan dibuat bubuknya (tobacco dust) yang digunakan untuk repelen anjing dan kelinci. Cara kerja dari nikotin adalah dengan membuat serangga menjadi kejang tetapi hanya terjadi di syaraf-syaraf pusatnya saja.Ketiga, Rotenon. Bahan ini dibuat dari akar dua genus tanaman kacang-kacangan (legume). Yakni berupa Derris elliptica dari Asia Tenggara dan lonchocarpus spp. dari Amerika Selatan. Di Indonesia rotenon dikenal sebagai racun ikan pada tambak udang. Rotenon spesifik hanya membunuh ikan liar pada kolam-kolam atau tambak udang. Sebagai insektisida, rotenon ini merupakan racun kontak dan perut yang akan membuat serangga berhenti makan dan akhirnya mati. Cara kerja dari rotenon ini adalah menghambat enzim pernafasan dan metabolisme serangga.Keempat, Limonene/d-limonene. Lomonene/d-limonene adalah nama latin dari ekstrak kulit jeruk. Insektisida ini paling efektif untuk mengendalikan hama hewan peliharaan, seperti membunuh tungau, pinjal dan caplak. Cara kerja dari Limonene/d-limonene ini mirip dengan piretrin, yaitu menggangu sistem syaraf namun tidak mengambat enzim.Kelima, Azadirachtin. Bahan ini merupakan ekstrak dari biji tanaman mimna/neem (azadirachta indica). Zat ini efektif digunakan sebagai insektisida, fungisida, dan bakterisida. Cara kerja dari Azadirachtin adalah mengganggu pergantian kulit dengan menghambat metabolisme atau biosintesis ekdison.Akhirnya, penulis berkeyakinan selain dari kelima ekstrak-ekstak tanaman di atas, masih banyak ekstrak tanaman yang belum diteliti sebagai insektisida alami. Di sinilah hemat penulis, perlunya peran seorang peneliti untuk selalu mencari hal baru atau mencari alternatif insektisida baru dari tanaman-tanaman yang ada di sekitar kita

Jenis-jenis Insektisida Hidup

Upaya pengendalian vektor untuk memutus siklus hidup nyamuk, sehingga mengurangi kontak antara manusia dengan vektor. Hanya, berbagai upaya tersebut perlu diikuti dengan cara-cara yang ramah lingkungan. Seperti telah dikemukakan salah satu cara yang lebih ramah lingkungan adalah memanfaatkan tanaman antinyamuk (insektisida hidup pengusir nyamuk). Tanaman hidup pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang dalam kondisi hidup mampu menghalau nyamuk. Artinya tanaman ini tidak perlu diolah terlebih dulu.
Kemampuan jenis tanaman ini sebagai pengusir nyamuk bisa dianggap istimewa. Penyebabnya adalah bau menyengat yang keluar dari tanaman ini. Bau menyengat inilah yang diduga tidak disukai serangga. Penggunaan tanaman ini cukup mudah, yaitu cukup diletakkan di dalam ruangan atau ditanam di pekarangan rumah. Berikut ini beberapa insektisida hidup pengusir nyamuk yang dapat kita gunakan.
* Akar wangi (Vertiver zizanoides).
Berdasarkan hasil penelitian, pemanfaatan ekstrak akar wangi terbukti efektif untuk mengendalikan nyamuk Aedes aegypti dan Anopheles aconitus. Uji toksitas yang dilakukan menunjukkan, ekstrak akar wangi dengan konsentrasi 0,20%, dan 0,25% mampu membunuh larva nyamuk Aedes aegypti kurang lebih dalam waktu dua jam.
* Suren (Toona sureni, Merr).
Tanaman dari keluarga Meliaceae ini termasuk tanaman tahunan yang berbentuk pohon. Tinggi tanaman bisa mencapai 20 m dan pertumbuhannya tergolong cepat. Suren tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 2.000 m dpl. Tanaman ini dapat diperbanyak secara generatif yaitu melalui biji. Daun dan kulit kayunya beraroma cukup tajam. Secara tradisional, petani menggunakan daun suren untuk menghalau hama serangga tanaman. Pohon suren berperan sebagai pengusir serangga (repellant) dan dapat digunakan dalam keadaan hidup.
Berdasarkan penelitian, suren memiliki kandungan bahan surenon, surenin dan surenolakton yang berperan sebagai penghambat pertumbuhan, insektisida dan antifeedant (menghambat daya makan) terhadap larva serangga uji ulat sutera. Bahan-bahan tersebut juga terbukti merupakan repellant (pengusir atau penolak) serangga, termasuk nyamuk.
Cara penempatan tanaman ini bisa diletakkan di sudut-sudut ruangan dalam rumah, sebagai media untuk mengusir nyamuk. Jumlah tanaman dalam ruangan tergantung luas ruangan. Sementara untuk penempatan di luar rumah/pekarangan sebaiknya diletakkan dekat pintu, jendela atau lubang udara lainnya, sehingga aroma tanaman terbawa angin masuk ke dalam ruangan.
* Zodia (Evodia suaveolens, Scheff).
Tanaman perdu ini berasal dari keluarga Rutacea. Tinggi tanaman 0,3 – 2 meter dan panjang daun dewasa 20 – 30 cm. Bentuk zodia cukup menarik sehingga banyak digunakan sebagai tanaman hias. Zodia berasal dari Papua, namun saat ini sudah banyak tumbuh di Pulau Jawa. Tanaman ini tumbuh baik di ketinggian 400 – 1.000 m dpl. Perkembangbiakannya sangat mudah yaitu dengan menggunakan biji.
Di daerah asalnya Papua, masyarakat di sana sudah lama menggunakan tanaman ini untuk penghalau serangga, khususnya nyamuk. Zodia memiliki kandungan evodiamine dan rutaecarpine, sehingga menghasilkan aroma yang cukup tajam yang tidak disukai serangga. Selain itu, daun zodia terasa pahit, bisa digunakan sebagai obat tradisional, antara lain untuk menambah stamina tubuh, sementara rebusan kulit batangnya bermanfaat sebagai pereda demam malaria.
Kenapa nyamuk takut pada zodia? Tanaman zodia mengandung zat evodiamine dan rutaecarpine. Menurut Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro), minyak yang disuling dari daun zodia mengandung linalool 46 persen dan apinene 13,26 persen. Nah, linalool inilah yang berfungsi sebagai pengusir nyamuk. Penelitian menyatakan daun zodia mampu menghalau nyamuk selama 6 jam, dengan daya halau (daya proteksi) sebesar lebih dari 70 persen. Selain efektif mengusir nyamuk, belakangan ini para ilmuwan menemukan khasiat lain dari zodia, misalnya penyembuh sakit kepala, disentri, dan pembunuh sel kanker. Bunganya pun dapat dijadikan obat gosok untuk mengobati masuk angin.
Zodia akan mengeluarkan aroma bila daun-daunnya saling menggosok. Letakkan tanaman di sekitar tempat angin masuk dalam ruangan, bisa juga di sudut ruangan tertentu, kemudian tiup dengan kipas angin. Aroma yang cukup wangi pun akan keluar. Namun demikian, kita tetap harus waspada. Seandainya tanaman zodia diletakkan di ruangan yang sempit dan sedikit sirkulasi udara, bisa-bisa orang yang ada di dalamnya pun pusing atau mabuk.
Lazimnya, tanaman ini ditanam dalam pot, dan digunakan sebagai tanaman dalam ruangan (indoor plant). Namun, baik juga bisa langsung ditanam di halaman rumah. Bahkan, bisa memberikan kesejukan tersendiri. Tinggi tanaman bila dibiarkan bebas di lapangan bisa mencapai 200 cm. Daunnya sangat cantik, hijau agak kekuningan, pipih panjang tapi lentur, dan menyejukkan mata yang memandang.
Tanaman zodia juga cukup mudah diperbanyak, baik melalui stek ranting maupun bijinya. Ketika sudah berbunga dan berbiji, biji zodia akan jatuh dan tumbuh di sekitarnya. Hanya, fase pertumbuhan membutuhkan perhatian tersendiri. Bila langsung kena sinar matahari, bisa-bisa malah mati. Sebaliknya, bila kurang sinar matahari justru pertumbuhannya tidak sehat. Tanaman ini akan tumbuh subur bila dikembangkan di daerah yang cukup dingin.
* Geranium (Geranium homeanum, Turez).
Tanaman ini merupakan keluarga Geraniaceae, tanaman perdu ini tingginya 20 – 60 cm. Sebagai tanaman perdu, umur tanaman ini cukup panjang karena mampu bertahan hidup 3 – 5 tahun. Karena penampilannya yang indah, geranium sering dijadikan tanaman hias yang ditanam dalam pot dan diletakkan di halaman atau dalam rumah. Selain penampilan yang indah, tanaman ini mengeluarkan aroma yang cukup harum. Namun, aroma tersebut tidak disukai serangga. Daun geranium berjumlah tunggal, berwarna hijau, berbulu, berbau harum, tepi bergerigi dan ujungnya tumpul. Batangnya berkayu, berbulu, ketika masih muda berwarna hijau, tetapi setelah tua berwarna kecoklatan.
Perkembangbiakan tanaman ini dengan cara stek batang. Geranium memiliki akar tunggang. Caranya, dengan mematahkan batang yang masih muda lalu menancapkannya ke tanah. Geranium memiliki kandungan geraniol dan sitronelol yang merupakan bahan yang berbau menyengat dan harum, sehingga sering digunakan sebagai bahan untuk membuat sabun mandi. Bahan tersebut bersifat antiseptik dan tidak disukai nyamuk. Kalau zodia lebih banyak ditanam di dalam pot, maka geranium lazim ditanam outdoor, meskipun cara penggunaannya sama, yakni dengan menggoyang-goyang helaian daun, atau tertiup oleh angin maupun kipas angin, lalu keluar bau wangi yang khas (agak langu). Bau tersebut berasal dari kandungan yang dimiliki geranium, yakni zat citronella. Nah, citronella inilah yang mampu mengusir nyamuk.
Tanaman geranium (Pelargonium citrosa) tumbuh merumpun, banyak anakan. Daunnya hijau, berbentuk menjangkar (menyerupai jangkar), tepi daun bergerigi. Batangnya banyak mengandung air. Lazimnya diperbanyak dengan menggunakan stek anakan. Tanaman geranium sekurang-kurangnya memiliki tiga varian, yakni Citrosa mosquito fighter, Cirosa queen of lemon, dan Citrosa lady diana. Citrosa mosquito fighter dulu-dulunya cukup mudah ditemukan dikawasan sekitar Bandung dan Sukabumi. Tumbuh liar di seputar sawah dan digunakan oleh orang-orang kampung. Daunnya diambil lalu diselipkan di antara pakaian dalam almari. Khasiatnya mampu mengusir nyamuk dan ngengat, juga memberikan aroma khas. Sekarang, tanaman ini kembali diburu orang, terlebih di zaman dimana pola hidup "kembali ke alam" makin ngetren.
* Selasih (Ocimum spp).
Tanaman perdu ini dari keluarga Labiatae. Tanaman ini sangat banyak variasinya dan sering berubah-ubah penampilan, khususnya warna daun jika ditanam di lingkungan yang berbeda-beda. Selasih tumbuh di daerah dengan ketinggian 1 – 1.100 m dpl. Tempat favoritnya adalah daerah yang teduh dan lembab. Perkembangbiakan selasih adalah dari bijinya. Daya adaptasi tanaman ini dengan lingkungan cukup baik, sehingga mudah tumbuh di hampir semua tempat.
Selasih mengandung eugenol, linalool dan geraniol yang dikenal sebagai zat penolak serangga, sehingga zat-zat tersebut juga berfungsi sebagai pengusir nyamuk. Bau daun selasih tercium sangat tajam, bahkan jika tercium agak lama atau disimpan dalam ruangan dapat mengakibatkan rasa mual dan pening. Komponen-komponen utama selasih yang bersifat volatil (menguap) menyebabkan nyamuk enggan mendekati tanaman ini. Biji selasih bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, membantu pencernaan, mengobati kram usus dan melancarkan buang air besar.
* Lavender (Lavandula latifolia,Chaix).
Tanaman yang merupakan keluarga Lamiaceae ini berbentuk seperti semak atau pohon kecil. Daunnya bertulang sejajar, memiliki bunga kecil berwarna ungu kebiruan yang tumbuh di ujung cabang. Aroma bunga tersebut sangat harum mirip kamper, yang tidak disukai serangga. Lavender tumbuh baik di ketinggian 500 – 1.300 m dpl. Semakin tinggi tempat tumbuhnya, semakin baik kualitas minyaknya.
Lavender selain bisa digunakan langsung untuk pengusir nyamuk, bunganya juga menghasilkan minyak yang digunakan sebagai bahan penolak serangga (repellant dan antifeedant), bahkan termasuk bahan yang sering digunakan sebagai lotion antinyamuk. Komposisi utama dalam minyak lavender adalah linalool asetat. Tanaman ini dapat diperbanyak secara stek batang dan biji.
Penampilan bunga lavender memang amat menarik. Bunganya berwarna ungu kecil-kecil. Bunga ini mengeluarkan aroma wangi. Bunga ini sering digosok-gosok ke tubuh untuk menghindari gigitan nyamuk. Perbanyakan tanaman lavender (Lavandula angustifolia) biasanya dengan menggunakan bijinya. Biji-biji yang tua dan sehat disemaikan. Bila sudah tumbuh, dipindahkan ke polybag. Ketika tingginya mencapai 15 – 20 cm, dapat dipindahkan ke dalam pot atau ditanam di halaman rumah.
Keberadaan tanaman lavender mengundang para penyuling minyak atsiri untuk menyuling bunganya. Minyak lavender memang sering dipakai sebagai aromaterapi. Bahkan, di beberapa rumah, minyak lavender ini ditempatkan di ruang tamu.
* Serai Wangi (Cymbopogon nardus)
Selama ini, serai wangi dipakai untuk bumbu masak dan bahan pencampur jamu. Namun, ternyata serai wangi – terutama batang dan daun – bisa pula dimanfaatkan sebagai pengusir nyamuk. Pasalnya tanaman serai wangi ini mengandung zat-zat seperti geraniol, metilheptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik, dan terutama adalah sitronelal. Zat sitronelal ini memiliki sifat racun kontak. Sebagai racun kontak, ia dapat menyebabkan kematian akibat kehilangan cairan secara terus-menerus sehingga tubuh nyamuk kekurangan cairan.
Secara sederhana kita dapat membuat ekstrak serai wangi. Caranya, sediakan 1 kg daun dan batang serai wangi, lalu cuci dan tiriskan sampai kering. Masukkan dalam blender, lalu haluskan. Masukkan hasil blenderan ke dalam 250 ml air, lantas rendam selama semalam. Setelah itu, saring dan masukkan ke dalam botol, lalu encerkan dengan aquades. Untuk menggunakannya, tuangkan ekstrak serai wangi ke dalam alat penyemprot, lalu semprotkan ke tempat di mana nyamuk-nyamuk bersembunyi.
Tanaman serai wangi tumbuh berumpun dengan tinggi sekitar 50 – 100 cm. Daun tunggal berjumbai, panjang sampai 1 meter, lebar 1,5 cm, bagian bawahnya agak kasar, tulang daun sejajar. Batang tidak berkayu, berusuk-rusuk pendek, dan berwarna putih. Akarnya serabut.
Perbanyakan dilakukan dengan pemisahan stek anakan. Stek diperoleh dengan cara memecah rumpun yang berukuran besar namun tidak beruas. Poting sebagian daun stek atau kurangi hingga 3 – 5 cm dari pelepah daun. Sebagian akar juga dikurangi dan tinggalkan sekitar 2,5 cm di bawah leher akar. Setelah itu, ditanam di halaman rumah.
Diposting oleh klan uchiha

0 komentar:

Visit the Site
MARVEL and SPIDER-MAN: TM & 2007 Marvel Characters, Inc. Motion Picture © 2007 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. blogger templates